Pengertian
Pemberian pertolongan yang bersifat segera kepada penderita sakit atau korban kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar untuk mencegah cacat atau maut
Tujuan
1. mencegah kematian
2. mencegah kecacatan lebih lanjut
3. mencegah terjadinya infeksi
4. mengurangi rasa sakit
5. memberi rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan
6. mengusahakan perawatan serta pengobatan yang layak
Macam obat dan kegunaannya
Pada prinsipnya semua obat adalah racun. Yang membedakan antara obat dan racun hanya takaran dan indikasinya. Oleh karena itu, tidak semua orang mempunyai kemampuan dan hak untuk memberi obat. Obat hanya merupakan kebutuhan sekunder dalam pertolongan pertama.
Penggolongan Obat
Pemerintah Indonesia membagi obat menjadi empat golongan, antara lain :
Ad.1; Obat Bebas
Merupakan obat-obat yang tidak memiliki ketentuan penggunaan khusus dan dapat dikonsumsi atau digunakan dengan tidak terbatas, pada kemasan buatan pabrik ditandai dengan lingkaran hijau. Contoh Vitamin C, Multivitamin, Norit, Boorwater (sekarang sudah tidak dianjurkan untuk digunakan) dan Oralit.
Ad.2; Obat Bebas Terbatas
Merupakan obat berizin yang dapat dibeli bebas di pedagang eceran tanpa harus ke apotek pada kemasan ditandai dengan lingkaran biru. Memiliki ketentuan penggunaan khusus berupa dosis (takaran), petunjuk penggunaan dan kontraindikasi (kondisi yang merugikan) penggunaan obat, tercantum pada kertas etiket ataupun pada kemasan obat tersebut.Contoh :Aspirin, parasetamol, Antalgin, Asam Mefenamat, CTM, dan lain-lain.
Ad.3; Obat Keras
Merupakan obat-obat yang didapatkan hanya dengan izin dokter yang diketahui apoteker, dengan menebus resep di apotek. Memiliki petunjuk penggunaan yang lebih spesifik dan penggunaannya harus berhati-hati. Contoh : semua obat injeksi (suntik), antibiotika, obat-obat jantung dan lainnya.
Catatan : Pada umumnya antibiotik diberikan minimal untuk 3 hari pakai, bila konsumsi obat sudah dihentikan kurang dari 3 hari atau kurang dari waktu yang ditentukan maka berakibat fatal bagi konsumen obat.
Ad.4; Obat Narkotika
Merupakan obat-obat yang didapatkan hanya dengan izin dokter dan penggunaannya terbatas. Tidak semua apotek menyediakan, penyalahgunaan obat-obat golongan ini dikenakan hukuman pidana. Contoh : Opium, Morfin, Kodein dan obat- obat penenang.
Farmakologi Praktis
1. Obat yang bekerja pada pencernaan
a. Antasida
Khasiat : obat tukak lambung (rasa perih atau terbakar pada lambung yang disebabkan adanya luka pada lambung yang teriritasi oleh asam lambung). Antasida mengandung alumunium hidroksida yang dapat menetralkan asam lambung sehingga mengurangi rasa sakit pada penderita tukak lambung. Berbentuk tablet atau serbuk berwarna hijau, atau larutan putih.
Merupakan obat telan. Untuk mempercepat efek, antasida perlu dikunyah terlebih dahulu. Saat mengkonsumsi antasida, penderita disarankan untuk tidak meminum obat lain karena akan mengurangi kerja obat lain tersebut. Contoh obat paten yang mengandung antasida adalah Alumy, Konimag, Mylanta, Promag, Waisan.
b. Antidiare
Diare : buang air besar dalam bentuk cair dan dalam frekuensi yang tinggi (sering). Pengobatan diare harus melihat penyebab-nya, disebabkan oleh infeksi bakteri atau amoeba, hipersensitif terhadap makanan atau minuman tertentu, keracunan dan sebagainya. Menghentikan diare tanpa menghilangkan penyebabnya tidak dibenarkan.
Obat anti diare sebagian besar adalah absoben (penyerap), misalnya norit yang berisi karbon aktif untuk mengabsorbsi racun atau senyawa lain penyebab diare. Dan kombinasi kaolin+pektin yang terdapat pada obat-obat anti diare komersial. Contoh obat patennya antara lain Neo Entrostop dan Norit. Selain itu ada juga obat golongan jamu yang dapat meredakan diare seperti Diapet atau Newdiatabs.
c. Oralit
Tindak lanjut dari pengobatan diare adalah mencegah agar cairan tubuh dapat tergantikan secara cepat. Karena keadaan diare, muntah berat, serta berkeringat banyak, baik yang nampak maupun tidak (menguap) dapat menyebabkan kekurangan cairan atau gangguan keseimbangan elektrolit dalam tubuh yang disebut dehidrasi. Usaha untuk mengganti cairan harus disertai dengan memperbaiki keseimbangan elektrolit tubuh. Cairan yang memenuhi syarat diantaranya adalah oralit, yaitu cairan yang mengandung unsur kimia yang dibutuhkan tubuh seperti natrium, kalium, kalsium, klorida, karbonat, fosfat, dan glukosa. Bila tidak ada oralit, dapat menggunakan larutan gula garam dengan perbandingan 4:1 dalam segelas air hangat (±200ml).
2. Obat yang bekerja pada pernafasan
a. Antiasma
Asthma bronchiale merupakan penyakit alergi kronis dengan tanda serangan sesak nafas akut disertai batuk. Pada serangan berat kulit penderita berwarna biru karenakekurangan oksigen, penderita sulit bernafas hingga kandung-an CO2 dalam darah naik dan memperbesar perasaan cemas.
Antiasma yang sering digunakan adalah campuran teofilin dan efedrin. Sedangkan oksigen tabung pada Oxycan digunakan untuk mempercepat masuknya oksigen ke paru-paru sehingga mengurangi kecemasan dan memberi rasa nyaman pada penderita. Contoh obat patennya antara lain Asmadex, Asmasolon, Asthma, Neo Napacin.
b. Antialergi (antihistamin)
Obat antihistamin yang sering digunakan adalah klorfeniramin maleat atau lebih dikenal dengan CTM. Berkhasiat mengurangi peradangan terutama karena alergi dengan cara berkompetisi dengan mediator terhadap reseptor histamin. Efek samping obat ini adalah perasaan mengantuk, pusing, penglihatan kabur dan sebagainya. CTM biasanya berbentuk tablet berwarna kuning.
Antihistamin juga dapat digunakan sebagai obat mual, obat antihistamin yang biasa digunakan adalah Antimo yang mengandung dimenhidrat. Namun mual biasanya lebih banyak disebabkan oleh adanya gangguan pada sistim syaraf seperti vertigo atau motion sickness.
c. obat lain yang bekerja pada pernafasan antara lain gliseril guaikolat (GG), sebagai obat batuk kering yang berbentuk tablet merah muda dan fenilpropanolamid yang banyak terdapat pada obat–obat flu komersial yang memiliki efek dekongestan atau melancarkan pernafasan hidung. Obat ini berefek samping menimbulkan rasa kantuk.
3. Obat yang bekerja sebagai analgesik (pengurang rasa sakit) dan antipiretik (penurun panas)
a. Asetosal
Khasiatnya:
• Mengurangi rasa sakit
• Menurunkan demam
• Mengurangi peradangan
• Memudahkan pengeluaran asam urat
Obat ini rasanya kecut/asam dan dapat merangsang selaput lendir lambung sehingga tidak boleh dikonsumsi pada kondisi perut kosong. penderita maag, anak-anak, dan wanita hamil. Obat ini mempunyai efek samping memperpanjang waktu perdarahan.Pada anak-anak, dosis yang berlebihan dapat menimbulkan keracunan. Asetosal juga dikenal dengan nama asam asetilsalisilat atau Aspirin.
b. Antalgin
Khasiatnya:
• Menghilangkan rasa sakit
• Menurunkan demam
• Mengurangi radang
Efek samping :
• mengiritasi selaput lendir lambung sehingga dilarang dikonsumsi pada keadaan perut kosong dan penderita maag,
• menimbulkan edema dan agranulositosis, yaitu keadaan tidak terbentuknya sel-sel darah putih sehingga pertahanan badan terhadap infeksi hilang.
Obat ini merupakan turunan dari pirazolon, contoh obat patennya Novalgin
c. Parasetamol
Parasetamol merupakan obat yang tergolong satu keluarga dengan fenasetin. Banyak obat komersial yang mengandung parasetamol. Obat ini berkhasiat menghilangkan rasa sakit dan menurunkan demam. Penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati. Contoh obat paten yang mengandung parasetamol antara lains Biogesic, Bodrex, Panadol, Pyex, Sanmol. Contoh obat paten yang mengandung kombinasi parasetamol dengan senyawa lain ialah Decolgen, Intunal, Inza, Paramex, Procold, Sanaflu, Stop Cold, Ultraflu.
d. obat-obat analgesik lain yang biasa digunakan adalah ibuprofen dan asam mefenamat atau Ponstan (biasanya untuk sakit gigi) dan obat-obat komersial tertentu untuk mengurangi nyeri yang disebabkan datang bulan. Obat-obat analgesik biasanya bebentuk tablet putih dan ada beberapa obat yang nama dan produsennya tercetak pada obat.
4. Antiseptik dan desinfektan
Iodine
Iodium tincture merupakan desinfektan yang dapat membunuh virus, bakteri, dan jamur dengan merusak potein yang terdapat pada sel. Cairan ini berwarna coklat kehitaman, menimbulkan iritasi pada jaringan yang terkena sehingga dapat menimbulkan peradangan. Oleh karena itu, jangan berikan iodine pada luka terbuka atau jaringan hidup. Setelah diolesi obat ini sebaiknya luka dibersihkan dengan desinfektan lain seperti alkohol 70%, kemudian ditutup dengan kasa steril. Iodine terdapat pada Betadine.
Alkohol 70%
Alkohol 70% berbentuk cairan bening yang memberi rasa dingin pada pemukaan kulit. Merupakan desinfektan tidak iritatif namun dapat menimbulkan rasa perih, karena mekanisme kerjanya mengendapkan protein dan mengganggu sistem enzim pada sel. Biasanya digunakan untuk mendisinfeksi daerah yang akan disuntik atau pada tindakan operatif lain seperti pada langkah persiapan mengambil mata bisul.
Rivanol
Rivanol atau ethakridin laktat adalah jenis desinfektan yang lain. Berbentuk cairan berwarna kuning. Karena rivanol meru-pakan basa amonium yang mempunyai mekanisme modifikasi dinding sel, maka rivanol memiliki toksisitas rendah dan penggunaannya tidak menyebabkan rasa perih.
5. Obat gosok
Obat gosok menjadi pilihan aman saat obat-obat sistemik yang dibutuhkan tidak ada, dikarenakan obat gosok tidak memiliki pengaruh langsung pada metabolisme kimiawi tubuh. Obat-obat gosok memiliki kelebihan mampu memberi rasa hangat pada permukaan tubuh yang menimbulkan rasa nyaman bagi penderita.
Pada penderita kram dan keseleo, panas obat gosok membantu mengendurkan otot-otot sehingga mempermudah pengembalian kerja otot yang terganggu.
Obat gosok seperti minyak angin atau minyak kayu putih dapat memberikan kehangatan dan kenyamanan secara inhalasi (melalui pernafasan) yang sedikit banyak dapat mengurangi pusing dan mual.
6. Anastetik lokal
Anastetik atau pemati rasa dibutuhkan sebagai obat-obatan yang membantu pertolongan pertama. Pada konteks ini, yang dimaksud anastesi lokal adalah obat pemati rasa nonsistemik seperti Etil klorida maupun es batu.
Rasa dingin yang diberikan oleh Etil membuat jaringan yang mengalami trauma terbekukan begitu pula sel syaraf pada jaringan sehingga tubuh tidak merasakan sakit pada jaringan tersebut.
Catatan : Etil tidak boleh dipergunakan pada luka terbuka maupun daerah sekitar membran, misalnya daerah sekitar mata.
Bahaya Penggunaan Obat
1. Reaksi alergi seperti gatal-gatal dan kulit merah serta timbul ruam dan penjendalan darah; termasuk bahaya yang tergolong ringan.
2. Terjadinya sesak nafas dan muntah berak serta syok anafilaktik; merupakan bahaya yang tergolong berat.
3. Keracunan. Dapat terjadi karena overdosis maupun penyalahgunaan obat baik yang disengaja maupun tidak. Efek yang timbul akibat keracunan obat, antara lain:
obat penghilang nyeri (aspirin, parasetamol, dll): sakit di bagian perut, mual, muntah (mungkin berdarah), telinga berdengung, nafas berdesah
obat penekan sistem saraf (barbiturat dan obat penenang): mengantuk dan tidur kemudian tidak sadar, nafas dangkal, nadi lemah, tidak teratur, mungkin lambat atau cepat
stimulan dan halusinogen (amfetamin, LSD, kokain): hiperaktif, berkeringat, tangan tremor, dan halusinasi.
Narkotika: pupil mengecil, lamban, kesadaran menurun hingga tidak sadar, nafas lambat, dangkal, bisa menimbulkan henti nafas .
Tindakan penanganan : mengeluarkan atau memuntahkan obat dan mempertahankan pernafasan serta fungsi kardiovaskuler (nadi dan jantung) lalu secepatnya dibawa ke rumah sakit (sebisa mungkin dengan membawa sisa obat dan muntahan).
Kasus-kasus pada waktu ospek/inisiasi kampus
Pingsan/collaps/kelenger
Gangguan ini dapat membaik sendiri dalam beberapa menit jika faktor penyebabnya dihilangkan. Gejala dan tanda yang nampak secara umum antara lain: kesadaran umum menurun, pucat, berkeringat dingin, dan nadi cepat/tidak teraba.
Syok/shock/renjatan
Syok terjadi karena adanya gangguan pada system peredaran darah sehingga alat-alat tubuh kehilangan cairan dan zat-zat yang diperlukan. Penderita akan mengalami penurunan kesadaran, gelisah atau diam, kulit dingin, lembab dan pucat, mual, bibir kering dan haus, badan lemah, mengantuk, manik mata melebar, nafas tidak teratur (cepat dan dangkal), nadi cepat (lebih dari 140 kali permenit) kemudian melemah dan menghilang.
Tindakan pertolongan:
Kenali penyebabnya
Baringkan korban dengan posisi kepala lebih rendah dari jantung, kecuali ada tanda- tanda gegar otak atau patah tulang yang berpengaruh pada kepala
Oksigenasi yang cukup/adekuat
Hentikan perdarahan bila ada
Selimuti tubuh korban
Secepatnya bawa kerumah sakit.
Kejang/spasme
Terjadi karena kontraksi otot secara mendadak, terus menerus, diluar kesadaran dan kebiasaan normal. Jika otot berkontraksi secara terus menerus tanpa istirahat disebut kejang tonik. Tetapi jika disertai relaksasi disebut kejang klonik. Kejang klonik yang terjadi di seluruh tubuh disebut konvulsi. Penyebabnya antara lain:
Adanya rangsangan yang kuat dan lama terhadap fisik yang mengenai sel saraf maupun psikis seperti pemaksaan, ancaman, rasa ngeri, dll.
Kehabisan tenaga/lelah, misalnya bekerja terus menerus, kurang gizi, dll.
Aliran darah tidak mencukupi, misalnya adanya sumbatan, penyempitan maupun tekanan pada pembuluh darah, perdarahan dan anemia.
Penyakit-penyakit tertentu, misalnya penyakit ginjal, gangguan saraf otak, dll.
Histeria
Adalah kelainan jiwa pada seseorang untuk mendapatkan perhatian dengan cara mendadak tidak sadar, kejang-kejang, lumpuh tidak bisa berjalan, mati rasa, sampai keluhan kebutaan. Penanganannya yaitu tenangkan korban, bawa ke tempat yang tenang dan dampingi terus.
Dehidrasi
Adalah kekurangan cairan dalam tubuh yang disebabkan kurangnya pemasukan dan atau pengeluaran secara berlebihan, misalnya pada keadaan mencret disertai muntah, sakit, kurang makan/minum dan sebagainya. Bahaya lain yang dapat timbul yaitu kram otot, syok, dan heat stroke. Gejala dehidrasi antara lain:
- Mulut kering dan merasa haus
- Kulit tidak lagi elastis/kenyal
- Air seni sedikit dan berwarna kuning gelap
Tindakan penolongan
Dehidrasi dapat dicegah dengan minum air/air teh ditambah gula dan garam atau larutan oralit. Tindakan pertolongannya yaitu menghindarkan korban dari keadaan yang dapat memperberat dehidrasi. Jika korban sadar, berikan larutan gula garam atau oralit atau minum sebanyak-banyaknya. Jika keadaan tidak membaik, segera bawa ke rumah sakit.
Migrain
Gejalanya yaitu nyeri hebat pada kepala dan menusuk pada satu sisi, penglihatan kabur, kesemutan dan mati rasa pada kaki/tangan, muntah. Keadaan ini terjadi karena makan tidak teratur, gizi buruk, kurang tidur.
Pertolongannya dengan membaringkan korban ditempat sunyi dan gelap, rileks, dan beri minum teh hitam pekat atau kopi kental.
Influenza
Gangguan ini disebabkan virus dengan gejala yang timbul yaitu menggigil, demam, sakit kepala, nyeri otot pinggang dan anggota gerak, lemah, berkeringat, kerongkongan sakit, batuk, hidung berair dan suhu tubuh naik. Pertolongannya dengan istirahat cukup, banyak minum air putih, kompres dingin pada dahi dan bawa ke dokter.
Cegukan
Keadaan ini disebabkan oleh kontraksi diafragma yang tidak dapat dikendalikan dan menutup sebagian trachea. Keadaan ini dapat berlangsung singkat maupun lama sehingga tidak mengenakkan, melelahkan dan menyakitkan. Pertolongan dilakukan untuk meningkatkan kadar karbondioksida darah untuk sementara. Caranya:
- Arahkan korban untuk duduk tenang dan menahan nafasnya selama mungkin
- Beri minum dari cangkir atau gelas dari sisi yang berlawanan
- Korban disuruh bernafas melalui kantong kertas selama satu menit
Jika keadaan ini berlangsung beberapa jam, segera bawa ke dokter.
Alergi
Terjadi sebagai reaksi sampingan akibat hipersensivitas terhadap zat-zat yang tertentu yang biasanya tidak berbahaya bagi tubuh. Reaksi ini berupa serangkaian proses penolakan tubuh terhadap zat tersebut dengan melepas mediator tertentu, seperti histamin, kinin dan sebagainya. Mediator itulah yang menyebabkan gejala alergi. Ada tiga macam alergi yang ketiganya dapat saling tumpang tindih antara lain:
- Alergi respirasi mengakibatkan sesak nafas (asma), syok anafilaktik, dan demam hay. Syok anafilaktik merupakan reaksi alergi yang merata di seluruh tubuh ini dan dapat mengakibatkan kematian.
- Alergi usus yang menyebabkan muntah, sakit perut dan diare.
- Alergi kulit berupa radang kulit (eksema), timbulnya bintik-bintik merah pada kulit yang gatal sampai timbulnya gelembung yang berisi cairan
Pertolongan ditujukan untuk mengenal masalah dan gejala fisiknya. Selanjutnya korban dibawa ke rumah sakit.
Asma
Penyakit ini disebabkan oleh penyempitan jalan nafas akibat kejang otot. Korban kesulitan bernafas, nafas berbunyi, tegang dan cemas, kulit biru (sianosis) sampai tidak sadar atau tidak bernafas sama sekali. Pertolongan dilakukan untuk melegakan pernafasan dengan cara :
- Pindahkan korban ke tempat yang berudara segar dan tenangkan korban.
- Arahkan untuk duduk bersandar ke depan sambil berpegangan atau posisi duduk bersandar.
- Jika korban memiliki obat, suruh ia menggunakannya.
- Kontrol ABC dan bawa ke rumah sakit.
Sabtu, 24 Desember 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar